*Profil Guru* edisi Maret 2025
BULETIN MARET 2025
Ayub Ardiansyah dan Tabitha
3/20/2025


Yeta Marnengsih S.Pd.I, merupakan salah satu guru hebat yang ada di SMP Negeri 19 Kota Bengkulu. Beliau lahir di Tangga Batu, 17 Agustus 1981. Menikah dengan M. Makmun Azhari yang juga berprofesi sebagai guru, dan telah dikaruniai dua orang anak.
Sejak kecil, ia bercita-cita menjadi guru. Setelah menempuh pendidikan SD hingga SMA di Kabupaten Seluma, Provinsi Bengkulu, beliau melanjutkan pendidikan S1 jurusan Pendidikan Agama Islam di IAIN Bengkulu.
Guru sekaligus Wakil Kurikulum di SMPN 19 Kota Bengkulu ini berharap dapat menciptakan generasi muda yang terus berkarya, berahlak mulia, dan bertakwa. Beliau juga berharap agar kemampuan siswa, khususnya siswa SMPN 19 Kota Bengkulu dapat lebih maksimal, baik dalam bidang akademik maupun non akademik, serta dapat menjadi siswa yang berprestasi hingga keluar daerah dan memotivasi orang lain.
Ibu Yeta mengaku, beliau sangat suka menjadi guru di SMPN 19 Kota Bengkulu. Hal ini disebabkan jarak dari rumahnya ke sekolah cukup dekat, juga karena SMPN 19 terletak di daerah pesisir pantai. Menurutnya, siswa di daerah pesisir pantai berwatak sedikit lebih keras. Ini membuatnya bersemangat, sehingga memunculkan naluri seorang ibu sekaligus guru.
Di balik sukanya menjadi guru, Ibu Yeta juga menyebutkan bahwa seringkali ia mendapat tantangan dan merasa sedih ketika menemukan murid korban broken home, bullying, dan mendapat pengaruh buruk dari sekitar. Murid seperti ini cenderung sukar diajak bekerja sama. Akan tetapi, ia selalu mencari cara untuk berkomunikasi dengan siswa agar lebih mudah diajak bekerja sama, misalnya dengan menggunakan metode bercerita, berdialog, konseling, dan konselor tentang keluhan dan apa saja yang dirasakan siswa ketika berada di sekolah. Untuk berkomunikasi dengan orang tua, beliau memanfaatkan media sosial, seperti WA, FB, dan IG. Bagi guru berkaca mata ini, tidak ada yang namanya siswa nakal, ceroboh, dan bodoh. Yang ada adalah anak yang butuh motivasi dan rangkulan seorang guru karena kurangnya kasih sayang di rumah. Merupakan sebuah kebanggaan bagi guru apabila berhasil mengenal berbagai macam watak dan perilaku murid.
Terkait dengan bulan suci Ramadan, beliau membeberkan bagaimana tips agar dapat menjalankan ibadah puasa dengan baik. Menurutnya, bulan suci Ramadan adalah bulan yang suci, mulia, dan bulan yang di nanti-nanti oleh umat muslim karena bulan ini kebahagiaan terus mengalir bagaikan air. Setiap hari, beliau menjaga stamina dengan minum vitamin, istirahat yang cukup, dan melakukan ibadah yang dapat menambah semangat serta tenaga. Selain itu, ia juga mengatur jadwal rutinitas agar tidak terlalu merasa lelah.
Pada Ramadan tahun ini, Ibu Yeta berharap agar semua doa terwujud dan tetap sehat walafiat. Ia juga mendoakan seluruh muridnya agar berhasil dan sukses di masa depan, serta termotivasi semangatnya dalam memperjuangkan kehidupan yang akan datang. Pada seluruh Tim Buletin, pengurus OSIS, Pramuka, juga Paskib dan yang lainnya, beliau mendoakan agar dapat selalu berkembang, terutama di lingkungan masyarakat dan keluarga. Pada akhirnya, kelak bisa sukses dunia dan akhirat, pungkasnya.*
Mengenal Guru PAI sekaligus Wakil Kurikulum: Dedikasi dan Harapan untuk Sekolah
Ayub Ardiansyah dan Tabitha
3/20/2025