Hari Pertama Masuk Sekolah: Semangat Baru dengan Gotong Royong di SMP Negeri 19 Bengkulu
BERITA
admin
4/9/2025
Bengkulu, 9 April 2025 – Sementara sebagian warga sekolah mengikuti kegiatan berskala besar Makan Akbar 100.000 Orang di Masjid Raya Baitul Izzah bersama Gubernur Bengkulu dan Willie Salim, suasana di SMP Negeri 19 Bengkulu tetap berjalan tertib, produktif, dan penuh semangat. Guru-guru dan siswa yang tidak tergabung dalam delegasi kegiatan luar, tetap hadir di sekolah dengan semangat gotong royong dan tanggung jawab yang tinggi.
Meskipun sekolah tidak melaksanakan kegiatan belajar mengajar penuh seperti hari biasanya, aktivitas alternatif yang bersifat edukatif dan membangun karakter tetap digelar. Hal ini sebagai bentuk penguatan nilai-nilai kebersihan, kerja sama, dan cinta lingkungan, sekaligus menjaga ritme sekolah agar tetap hidup dan produktif.
Mengisi Hari dengan Kegiatan Bermakna
Hari itu, para guru yang tidak masuk dalam daftar delegasi kegiatan makan akbar tetap masuk dan mengawasi jalannya aktivitas di sekolah. Sesuai arahan dari pimpinan sekolah, kegiatan yang difokuskan adalah kerja bakti membersihkan ruang kelas, lingkungan sekolah, taman, dan area-area umum lainnya.
Siswa yang hadir dengan penuh semangat sejak pagi hari, langsung diarahkan untuk berkumpul di lapangan sekolah sebelum kegiatan dimulai. Setelah pengarahan singkat dari guru, para siswa dibagi ke dalam beberapa kelompok kecil. Masing-masing kelompok bertanggung jawab terhadap bagian tertentu dari lingkungan sekolah, seperti:
Ruang kelas dan lorong
Taman dan area hijau sekolah
Toilet dan ruang cuci tangan
Halaman depan dan gerbang sekolah
Area belakang sekolah dan tempat parkir
Kegiatan dimulai sekitar pukul 07.20 WIB dengan semangat kebersamaan yang tinggi. Siswa terlihat antusias membawa perlengkapan seperti sapu, lap pel, kantong sampah, dan alat kebersihan lainnya. Guru-guru pun ikut terlibat langsung, tidak hanya mengawasi, tetapi juga turut bekerja bersama siswa, membangun suasana gotong royong yang hangat.
Pendidikan Karakter Melalui Kerja Bakti
Kerja bakti bukanlah sekadar membersihkan lingkungan sekolah. Lebih dari itu, kegiatan ini menjadi sarana efektif untuk menanamkan nilai-nilai karakter positif kepada siswa. Nilai seperti tanggung jawab, disiplin, peduli terhadap lingkungan, dan kerja sama tim, semuanya terasah melalui aktivitas ini.
Seorang guru mengungkapkan bahwa momen seperti ini sangat penting untuk membentuk kebiasaan baik pada siswa. “Kalau siswa diajak dan dibiasakan menjaga kebersihan lingkungan sendiri, maka kelak mereka akan tumbuh menjadi pribadi yang peduli dan bertanggung jawab,” ujarnya.
Para siswa juga mengaku senang mengikuti kegiatan ini. Meskipun tidak berada di lokasi kegiatan besar seperti teman-teman mereka yang menjadi delegasi, mereka tetap merasa bahwa hari itu diisi dengan hal bermanfaat dan berkesan. “Kami tetap bangga bisa membantu menjaga sekolah. Rasanya senang melihat sekolah jadi bersih dan rapi hasil kerja kami sendiri,” kata salah satu siswa kelas VII.
Suasana Hangat dan Kekeluargaan
Yang menarik dari kegiatan hari itu adalah suasana kekeluargaan yang tercipta secara alami. Tanpa tekanan, para siswa bekerja sama satu sama lain, saling membantu, dan berbagi tugas. Guru-guru yang mendampingi juga menggunakan pendekatan yang ramah dan membangun, menciptakan hubungan positif antara pendidik dan peserta didik.
Beberapa guru bahkan mengajak siswa untuk berdiskusi santai di taman setelah kegiatan selesai, membahas pentingnya menjaga lingkungan dan merawat fasilitas sekolah. Obrolan ringan ini menjadi jembatan yang kuat antara kegiatan nonformal dan pembelajaran nilai karakter dalam kehidupan nyata.
Dokumentasi dan Refleksi
Sebagian guru yang memiliki keahlian dalam bidang dokumentasi turut mengabadikan momen-momen kegiatan hari itu melalui kamera dan ponsel. Foto-foto para siswa yang bekerja sama membersihkan taman, mengelap jendela, atau menyapu halaman menjadi potret indah semangat gotong royong yang hidup di SMP Negeri 19 Bengkulu.
Setelah seluruh kegiatan selesai, seluruh siswa dan guru berkumpul kembali di aula sekolah untuk sesi refleksi. Dalam sesi ini, beberapa siswa diberi kesempatan menyampaikan pengalaman dan kesan mereka selama mengikuti kerja bakti. Guru-guru pun turut memberikan apresiasi atas keterlibatan aktif siswa dan sikap tanggung jawab yang ditunjukkan.
Refleksi ini menjadi momen penting untuk memperkuat nilai-nilai yang dipelajari secara langsung di lapangan. Siswa tidak hanya membersihkan lingkungan, tetapi juga belajar tentang pentingnya menjadi warga sekolah yang aktif dan peduli.
Sinergi Positif: Sekolah yang Tetap Hidup
Kegiatan kerja bakti ini menjadi bukti bahwa sekolah tetap bisa menjalankan fungsi pendidikan meskipun sebagian besar elemen sekolah sedang mengikuti kegiatan luar. Kolaborasi antara guru dan siswa yang tinggal di sekolah menunjukkan bahwa semangat untuk belajar dan berkontribusi tidak mengenal ruang dan bentuk.
Kepala sekolah menyampaikan apresiasi atas kerja sama seluruh guru dan siswa yang tetap menjalankan aktivitas positif di sekolah. Menurut beliau, kegiatan ini tidak kalah penting dibandingkan kegiatan di luar, karena mencerminkan kehidupan sekolah yang dinamis dan berkarakter.
"Saya sangat bangga dengan guru dan siswa yang tetap menunjukkan semangat di sekolah. Ini menunjukkan bahwa pendidikan bukan hanya soal pelajaran di kelas, tapi juga tentang nilai dan tindakan nyata dalam kehidupan sehari-hari," ujar beliau dalam pernyataan tertulis.
Mendukung Visi Bengkulu Green and Clean
Kegiatan ini juga sejalan dengan visi besar Wali Kota Bengkulu, Dr. Dedy Wahyudi, dalam menciptakan lingkungan sekolah yang bersih dan hijau. Dalam berbagai kesempatan, beliau menegaskan pentingnya mewujudkan sekolah sebagai ruang yang nyaman, bersih, dan mendukung proses belajar mengajar yang sehat dan kondusif.
Wali Kota Dedy Wahyudi menggagas program Green and Clean sebagai bagian dari upaya membangun budaya kebersihan dan kepedulian lingkungan di kalangan pelajar. Beliau mendorong sekolah-sekolah untuk tidak hanya menjadi tempat belajar secara akademik, tetapi juga menjadi ruang tumbuhnya karakter yang baik, termasuk dalam hal menjaga kebersihan dan menghijaukan lingkungan.
Salah satu poin penting yang selalu beliau sampaikan adalah agar toilet dan fasilitas umum di sekolah selalu dalam keadaan bersih, nyaman, dan terawat. Ia juga menekankan bahwa guru dan kepala sekolah harus memandang sekolah sebagai rumah kedua yang wajib dijaga dan dirawat bersama.
Tak hanya itu, program ini juga mendukung pengelolaan sampah secara edukatif melalui muatan lokal di sekolah. Siswa diharapkan mulai dikenalkan pada pentingnya pemilahan sampah, pengurangan sampah plastik, dan pemanfaatan sampah organik untuk kegiatan kreatif atau pertanian kecil seperti kompos.
Beliau juga secara khusus mengajak kepala sekolah perempuan untuk aktif dalam penghijauan dan menciptakan taman-taman kecil yang asri di lingkungan sekolah. Prinsip ini sejalan dengan semangat Kota Bengkulu yang sedang giat menciptakan ruang terbuka hijau dan area edukasi lingkungan hidup.
Visi ini juga mendapatkan dukungan penuh dari Pemerintah Provinsi Bengkulu. Sekretaris Daerah Provinsi Bengkulu, Haryadi, menyatakan bahwa pihaknya terus mendorong pengembangan Green School atau Sekolah Hijau di semua jenjang pendidikan. Program ini juga selaras dengan kebijakan Kementerian Pendidikan yang mendorong pelaksanaan kurikulum berbasis lingkungan.
Harapan ke Depan
SMP Negeri 19 Bengkulu berkomitmen untuk terus menanamkan pendidikan karakter melalui berbagai bentuk kegiatan, baik formal maupun nonformal. Kegiatan kerja bakti yang dilakukan saat sebagian warga sekolah berada di luar, menjadi contoh konkrit bagaimana semangat kebersamaan dan nilai-nilai moral dapat ditanamkan secara berkelanjutan.
Ke depan, sekolah berencana untuk mengadakan program serupa secara berkala, seperti Jumat Bersih, Pekan Peduli Lingkungan, hingga kegiatan adopsi taman kelas. Program-program ini tidak hanya akan mempercantik lingkungan sekolah, tetapi juga membangun kepekaan sosial dan kesadaran kolektif dalam diri setiap siswa.
Dengan menghidupkan budaya gotong royong dan kepedulian, SMP Negeri 19 Bengkulu berharap bisa mencetak generasi muda yang tidak hanya cerdas secara akademik, tetapi juga kuat dalam nilai-nilai kehidupan dan tangguh dalam menghadapi tantangan zaman.
Dengan dukungan penuh dari pemerintah kota dan provinsi melalui visi Green and Clean, sekolah optimis bahwa pendidikan lingkungan tidak hanya menjadi wacana, melainkan menjadi bagian dari kebiasaan dan gaya hidup seluruh warga sekolah.
Bersama-sama, mari kita jaga semangat kebersamaan, kedisiplinan, dan kepedulian sosial di lingkungan sekolah. Karena sekolah bukan hanya tempat belajar, tetapi juga tempat membentuk manusia seutuhnya.















